Peta Geografis Indramayu dan Sekitarnya

Indramayu adalah sebuah kabupaten di pantai utara wilayah Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107° 52´ - 1...

Indramayu adalah sebuah kabupaten di pantai utara wilayah Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107° 52´ - 108° 36´ BT dan 6° 15´ - 6° 40´ LS dengan batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang; sebelah utara berbatasan dengan laut jawa; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Cirebon; dan sebelah timur berbatasan dengan laut Jawa dan Kabupaten Cirebon. Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan, 307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 km dengan panjang pantai 114,1 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon dan Subang.

Pola penggunaan lahan menurut data GIS (Geographic Information System) Badan Pembanguan Daerah Kabupaten Indramayu, wilayah seluas 204.011 ha tersebut terdiri dari sawah irigasi 121.355 Ha (59,50%); sawah tadah hujan 12.420 ha (06,09%); perkebunan 42.130 ha (15,75%); pemukiman 17.980 ha (08,81%); empang 12.600 ha (06.18%); dan lainnya 7.526 ha (03,67%). Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih. Sebagian besar permukaan tanahnya berupa rawa, tambak, sawah, dan pekarangan yang pada umumnya berkisar antara 0 - 18 m di atas permukaan laut dan wilayah dataran rendahnya berkisar antara 0 – 6 m di atas permukaan laut berupa dengan kemiringan antara 0% - 2% seluas 201.285 ha (96,03%) dari total wilayah. Bila curah hujan tinggi, daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila musim kemarau kekeringan melanda daerah ini. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2009, jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa terdiri dari perempuan 856.318 jiwa dan laki-laki 888.579 jiwa. Pada akhir 2010, angka tersebut telah berubah menjadi 1.769.423 jiwa terdiri dari perempuan 884.078 jiwa dan laki-laki 885.345 jiwa.

Budaya Masyarakat Indramayu 

Berdasarkan penelitian sejarah Indramayu yang diambil dari patokan peninggalan zaman dahulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, hari jadi Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M (1 Muharam 934 H).

Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran antara suku Sunda dan Jawa , sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan akulturasu dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan - dalam arti kesenian - yang hingga saat ini masih menjadi bagian masyarakat Indramayu antara lain ronggeng buyung, nadran, upacara adat ngarot, jaringan, ngunjung, mapag tamba, mapag sri, sedekah bumi, dan tarling. Ronggeng Buyung yang dikenal oleh masyarakat Indramayu dengan sebutan sintren. Kata sintren konon berasal dari kosa kata Belanda, sinyo trenen. Sinyo berarti pemuda dan trenen berarti berlatih. Jadi, secara harfiah sintren dapat diartikan sebagai kesenian tempat pemuda berlatih. Pada waktu penjajahan Belanda, kesenian sintren 376

digunakan oleh para pemuda untuk menyampaikan pesan-pesan perjuangan dalam menghadapi pasukan Belanda. Ada yang beranggapan bahwa kesenian ronggeng buyung atau sintren ini bukan murni berasal dari Indramayu, melainkan merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah sekitar Pantai Utara Jawa Tengah, seperti Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. Namun, dalam perkembangan selanjutnya menyebar ke daerah Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Cilacap dengan berbagai ciri dan keunikannya sendiri-sendiri.

Upacara Nadran merupakan sebuah cerminan dari hubungan antara manusia dengan Sang pencipta berupa ungkapan rasa syukur akan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan peningkatan hasil ditahun mendatang serta dijatuhkan dari bencana dan marabahaya dalam mencari nafkah di laut. Umumnya upacara adat nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember yang bertempat di Pantai Eretan, Dadap, Karangong, Limbangan Glayem, Bugel dan Ujung Gebang. Upacara Adat Ngarot merupakan salah satu upacara adat yang dipercayai sejak abad ke-16 sampai sekarang masih tetap diselenggarakan, terutama oleh masyarakat Desa Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan dalam rangka memohon agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada hari Rabu, minggu keempat bulan November. Peserta upacara adat ini adalah para pemudi-pemuda dengan kostum dan aksesoris yang khas dan gemerlap.

Upacara Jaringan adalah pesta kaum remaja yang bertujuan untuk mencari pasangan hidup yang dilaksanakan setiap malam bulan purnama. Kegiatan ini bertempat di Desa Parean Kecamatan Kandanghaur. Masyarakat Indramayu mengenal semacam upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan-kuburan yang dianggap keramat, biasanya dilaksanakan pada bulan Syura (Muharram dalam penanggalan Hijriah) dan Mulud (Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah). Mereka menyebutnya sebagai upacara ngunjung. Ada pula upacara Mapag Tamba, yaitu upacara yang bertujuan untuk mengusir penyakit, dengan cara membawa air tamba ke dalam bumbung bambu yang berasal dari Kasepuhan atau Sumber untuk disiramkan ke air yang mengalir ke sawah pada sawah yang berada di batas desa. Jenis upacara lainnya adalah Mapag Sri,yaitu upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta atas tibanya masa panen, dengan cara melaksanakan pagelaran kesenian wayang kulit semalam suntuk dengan lakon khusus dan biasanya dilaksanakan di Balai Desa. Para petani di Indramayu melaksanakan upacara Sedekah Bumi yang biasanya berlangsung pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Oktober dan Desember. Prosesi upacara ini dimulai dengan berkumpulnya masyarakat di suatu tempat, kemudian melakukan doa bersama dalam upacara adat.

Kehidupan masyarakat Indramayu identik dengan pertanian, TKW, pelacuran dan seni Tarling-Dangdut. Daerah Indramayu dikenal sebagai wilayah yang fenomenal. Sejumlah predikat telah disandang – paling tidak oleh kumpulan kesadaran orang lain -, seperti: daerah pelacuran anak, daerah penjualan manusia, daerah Tenaga Kerja Wanita, daerah dengan angka perceraian tertinggi, dan sejumlah istilah-istilah lainnya. Apakah mereka mempunyai kegusaran? Tampaknya tidak ada kegelisahan dalam benak mereka. Penduduk di sana berusaha menikmati hari-harinya, dalam pengap aroma kemiskinan yang menyengat. Anak-anak perempuan yang ditinggalkan ibunya menjadi TKW di 377

Arab tidak pernah tahu masa depan mereka. Entah akan menjadi TKW seperti ibunya, melacur di daerah pantai utara Jawa (pantura), menjadi pengemis di Jakarta, atau akhirnya menjadi korban penjualan manusia. Itulah penderitaan yang dialami perempuan-perempuan di daerah pesisir, Indramayu.

Indramayu sebetulnya daerah yang kaya akan hasil laut. Perusahaan minyak Negara (Pertamina) juga berdiri di sana. Namun, kehidupan masyarakat Indramayu masih jauh dari kesejahteraan. Fenomena kehidupan penduduk, terutama perempuan seakan-akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan yang rendah, moral etika para penduduknya pun bisa dikatakan memprihatinkan. Sejumlah fakta mengungkapkan maraknya kasus pelanggaran moral dalam kehidupan masyarakat Indramayu. Ditambah dengan budaya dan gaya hidup di Indramayu yang tidak menganggap pentingnya lembaga perkawinan.

Perkawinan di Indramayu tidak sepenuhnya dipahami sebagai fase awal pembentukan sebuah keluarga yang harmonis. Masih banyak perempuan Indramayu yang menjadikan perkawinan sebagai sarana memperkaya diri. Waktu perkawinan pun kadang disesuaikan dengan musim panen. Jika musim panen datang, akan terjadi banyak perkawinan dan hajatan. Akan tetapi saat musim paceklik tiba, maka pada saat yang bersamaan akan muncul musim perceraian. Uniknya, cara mereka memilih pasangan pun sedikit berbeda. Pada bulan-bulan tertentu diselenggarakan upacara jaringan semacam Pasar Jodoh, tempat para lelaki dan perempuan yang belum menikah bisa mencari pasangannya. Jika menemui kecocokan, mereka langsung menikah. Bila dalam perjalanan perkawinan merasa tidak cocok, dengan mudahnya mereka bercerai. Tidak mengherankan bila daeraj Indramayu merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki angka perceraian tertinggi.

Pada tahun 2007, angka perceraian di Indramayu telah mencapai angka 2.772 kasus dalam satu tahun. Sebagian dari pasangan yang melakukan perceraian telah memiliki anak. Sayangnya, karena tingkat pendidikan yang rendah, perempuan di Indramayu tidak meminta pemenuhan nafkah anak dari pihak suami, sehingga anak- anak korban perceraian ini dibiarkan saja tanpa nafkah dari ayahnya. Tidak aneh, jika dari 10 perempuan yang telah bercerai dan memiliki anak, 75 % memilih menjadi Tenaga Kerja Wanita di luar negeri, demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Anak-anak perempuan yang masih dibawah umur juga turut menjadi korban. Dalam budaya masyarakat Indramayu dikenal adanya istilah “luruh duit” (mencari uang), yang dapat diartikan dengan praktik pelacuran. Tujuan mencari uang ini untuk kekayaan sebagai gambaran sebuah kesenangan, agar ekonominya, orang tuanya serta seluruh keluarganya, tercukupi dan tidak kalah dengan tetangga lain. Dengan kekayaan ini, status sosial yang bersangkutan dan keluarganya terangkat dan mendapat penghargaan dari masyarakat sekitarnya dan penghargaan diri. Sebagai sebuah kebiasaan yang sudah mengakar turun-temurun, “luruh duit” menjadi sebuah budaya yang terbuka dan diterima masyarakat. Tidak ada sanksi sosial yang dijatuhkan kepada yang bersangkutan dan keluarganya karena dinilai sudah merupakan tradisi. “Luruh duit” bukan dianggap sebagai sesuatu yang salah, melainkan sebuah pekerjaan yang patut dibanggakan.

Kondisi yang terjadi di Indramayu ini bisa jadi karena faktor kemiskinan yang mencekik kehidupan perempuan Indramayu. Kehidupan keluarga nelayan atau petani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kegagalan memperoleh kekayaan 378 disikapi dengan penerimaan bahwa hal itu sebagai takdir. Nasib buruk ini tidak diratapi begitu saja, mereka meresponnya dengan pergi ke dukun, operasi plastik, melacurkan anak perempuan, dan menjadi PRT. Kemiskinan yang diderita masyarakat Indramyu juga menyebabkan banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Mereka yang putus sekolah, pada akhirnya lebih memilih mencari pekerjaan yang dapat memberikan keuntungan dengan cepat. Salah satu jalan yang mereka pilih adalah dengan “luruh duit”.

Argumentasi lain adalah mentalitas budaya masyarakat Indramayu yang tidak memandang lembaga perkawinan sebagai institusi yang sakral dan abadi. Lembaga perkawinan telah menjelma sebagai cara untuk memperkaya diri. Selain itu, masyarakat pantura ini menganggap enteng pendidikan bagi perempuan. Pengaruh budaya dan rendahnya tingkat intelektualitas ini akhirnya turut mempengaruhi pekerjaan yang mereka pilih. Permasalahan yang dialami oleh para perempuan di Indramayu tampaknya dilanggengkan oleh penguasa. Mereka tidak menyadari bahwa kondisi semacam ini akan mengancam kelangsungan generasi penerus bangsa.

Nama

500 TKA China,1,ABK Indonesia,1,advertorial,1,AFC,1,Agenda Indramayu,8,AKB,1,Alam,3,Anies Baswedan,1,Anjatan,1,Arahan,2,Asal-usul Desa,3,Asusila,1,Atalia Ridwan Kamil,1,Bahasa Indramayu,21,Bakti Sosial,23,balonbup perseorangan,1,Balongan,1,Banjir,1,Bansos,19,Bantuan Sosial,6,Bawaslu,1,Bekasi,9,Bencana Alam,3,beras,1,Berita Indramayu Terkini,105,Berita Jabar,169,Berita Jabar Terkini,62,Berita Jabari,10,Berita Pilihan,58,berita terkini,53,Berita Terkini,53,Berita Utam,3,Berita Utama,53,Bhayangkari,1,Bisnis,5,blogger indramayu,1,BLT,1,BLT-DD,1,BMKG,1,BNI,1,Bogor,1,BPNT,1,BSMSS,12,Budaya,13,Budidaya,1,BUMDes,1,Bupati,3,Cantigi,1,Cerita Rakyat,2,Cerpen,1,ciayumajakuning,20,Cirebon,10,Corona,1,Covid 19,1,Covid-19,109,CPNS,1,CR7,1,Curanmor,1,Daerah,108,Dana Desa,1,Dangdut Academy,1,Daniel Mutaqien,1,Data Bagi Hasil,1,Demo,1,Desa,17,Dishub,9,Disinfektan,6,DKI Jakarta,4,DPMD,1,DPP Golkar,1,Drakor,1,Dukuhjati,1,Edukasi,12,Edukasi PC,1,ekbis,6,ekonomi,45,Entertainment,3,event,2,Fashion,2,Fenomena,1,Fildan Lesti,1,Forkopimcam,1,Gabuswetan,1,Galeri,2,Gallery Photo,7,Gallery Video,5,Ganjar Pranowo,1,Gasibu,2,Gaya Hidup,25,Gerakan Amal,1,GP Ansor,1,Hari Kartini,1,Hari Santri Nasional,1,Haurgeulis,2,Hibah,1,Hiburan,5,Hilal,1,Hoaks,1,Hoax,3,Honorer,1,Hujan Meteor,1,hukrim,7,Hukum,17,Hukum dan Kriminal,26,Hukum dan Kriminal Indramayu,1,HUT Bhayangkara,2,Imam Tarawih Positif Corona,1,Indonesia Terserah,1,Indramayu,313,Indramayu Bermartabat,1,Indramayu Terkini,5,indramayuku,6,Info Mudik,2,Info Publik,37,Informasi,125,Infrastruktur,11,Inspirasi,3,Internasional,6,ITE,4,IWO Indramayu,1,Jabar,42,Jabar Bergerak,1,Jadi,1,Jadwal Imsakiyah,3,Jakarta,1,Jam Malam,1,Jatibarang,16,Jawa Barat,1,Judi,1,Juntinyuat,1,Kajian Religi,2,Kandanghaur,4,Kapolres Indramayu,2,Karangampel,1,Kartu Pra Kerja,1,Kartu Prakerja,3,Kebakaran,2,Kecelakaan,16,Kedokanbunder,4,Kejari,5,Kemenag,1,Kemensos,1,Kesehata,1,Kesehatan,83,KIPP,1,Konflik,1,Korban Tenggelam,2,Korupsi,2,KPK,2,kpu,3,Krangkeng,3,kriminal,37,KTP,3,kuliner,5,kuningan,9,Lakalantas,1,lalu lintas,1,Lapas Indramayu,8,Lelea,4,lifestyle,1,Literasi,2,Lohbener,1,Loker,30,Losarang,14,Lowongan Kerja,1,Luhut,1,majalengka,7,May Day,1,Mayat Tanpa Identitas,1,Mbah Minto,1,Metro,1,Miras,1,Misteri,1,Mistis,5,MLM,1,Mobil Rental di Indramayu,2,Motivasi,1,MotoGP,1,MTQ,2,Mudik,1,Mudik Lebaran,6,nakes,1,Narkoba,4,Nasional,86,Nelayan,2,Netfid,1,news,29,ODP,1,ojek,1,Olah Raga,2,Olahraga,4,Oleh-oleh Indramayu,3,Opini,22,Ormas,1,OTO,1,Otomotif,2,Pajak,3,Partai PAN,1,Pasar,3,Pasar Tradisional,1,Patrol,3,Peduli Lindungi,1,pelatihan,1,Pemda,9,Pemerintahan,1,Pemerkosaan,1,Pendidikan,35,Pengadilan Negeri,1,Perda,1,Peristiwa,28,Perkosaan,1,Persib,1,Pilbup,8,Pileg,2,Pilihan,3,Pilkada,3,Pilkada 2020,1,pilkada indramayu,1,Pilkada Serentak,2,Pilkades,2,Pilpres,4,PJTKI,1,PKK,1,plt bupati indramayu,1,Plt. Bupati Indramayu,2,PMI Indramayu,1,PMII,1,PNS,2,Politik,19,Polres Indramayu,3,polri,12,Polsek Karangampel,1,Potret,2,Premanisme,1,Presiden Jokowi,2,Profil,2,Program Bupati,5,Program Irigasi Desa,1,PSBB,8,PSSI,1,Ramadan,14,Rapid Test,2,Razia,2,rekapitulasi,1,Review,1,Rutilahu,1,sabadesa,2,Sampah,1,Samsat Keliling,8,Satpol PP,1,SBMI,1,sejarah,11,Sejarah Indramayu,2,Sekilas Info,5,sembako,1,Sembako Gratis,1,Seni,4,Seni dan budaya,4,seniman,1,Sepak Bola,2,Seputar Indramayu,13,Seputar Jatibarang,1,Seputar Kuliner Indramayu,1,Seputar Nelayan Indramayu,1,Seputar Pariwisata Indramayu,1,silaturrahmi kamtibmas,1,SIM Keliling,5,Sindang,4,SKPD,1,Sliyeg,2,sosial,48,SOTR,1,sport,6,Sri Mulyani,2,Stunting,5,Subang,3,Subsidi Listrik,1,SUGBK,1,Sukra,1,Surabaya,1,tahfiz takhasus,1,Tani,7,taufik hidayat,2,teknologi,8,Tempat Ibadah Ditutup,1,Terisi,5,Teroris,1,Tim Medis,1,Tips,6,TKI,1,TKW,2,TNI,38,Tokoh,21,TP PKK,2,TP PKK Jabar,1,Traffiking,1,tukang becak,1,Tukdana,4,tumpeng,1,Valentino Rossi,1,Videos,8,Viral,1,Virus Corona,77,Wasnidi,1,WHO,1,Widasari,3,wisata,17,wisata alam,11,
ltr
item
PROKOMPIM: Peta Geografis Indramayu dan Sekitarnya
Peta Geografis Indramayu dan Sekitarnya
PROKOMPIM
http://www.prokompim.eu.org/2024/04/peta-geografis-indramayu-dan-sekitarnya.html
http://www.prokompim.eu.org/
http://www.prokompim.eu.org/
http://www.prokompim.eu.org/2024/04/peta-geografis-indramayu-dan-sekitarnya.html
true
1480613142551296770
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content